Kaidah & Prinsip Ahlusunnah wal Jamaah | Ustadz Ammi Nur Baits, S.T., B.A

Ustadz Ammi Nur Baits Ustadz Ammi Nur Baits Videos
114Views
  • Facebook
  • Whatsapp
  • Twitter
  • Share

KAIDAH & PRINSIP AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH #3
Ustadz Ammi Nur Baits حَفِظَهُ الله تعالى

🗓️ Kamis, 11 Mei 2023
🕌 Masjid Al Hidayah, Purwosari, Sleman

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Apabila sesuatu itu diulang ulang maka menjadi sebuah kaidah,
kaidah dalam islam menyakini bahwasanya bid’ah itu sesat, hal tersebut bukan berarti kita membid’ahkan pelakunya. Sebagaimana khamr, zina itu juga haram, apakah berarti kita menghina pelaku khamr dan zina? Jelas tidak tepat, jika anda tidak merasa sebagai pelakunya maka jangan merasa tersinggung.

Jika Nabi ﷺ dan orang-orang katakan bid'ah itu sesat, maka ada orang yang tersinggung, berarti dia merasa mengamalkan bid’ah dan mengakui jika menyimpang karena jika dia tidak merasa maka seharusnya jangan tersinggung.

Ada yang beranggapan bahwa tidak semua bid'ah itu sesat, padahal Nabi ﷺ berkata itu bid'ah, kemudian bayangkan jika anda hidup di zaman Nabi ﷺ lalu dihadapan Nabi ﷺ ketika beliau berkhotbah menyampaikan bid'ah sesat, apakah berani protes didepan Nabi ﷺ jika bid'ah tidak sesat?maka kewajiban kita sebagai mukmin adalah menerima Sabda Nabi ﷺ.

Sebagaimana kisah Abu bakar ash shiddiq radhiyallahu ‘anhu tentang bagaimana Ittiba’nya beliau kepada Sunnah Nabi ﷺ ketika akan mengirimkan pasukan Usamah, Abu Bakar berkata kepada seluruh sahabat yang menentang keputusan beliau:

والله لا أحل عقدة عقدها رسول الله صلى الله عليه و سلم، ولو أن الطير تخطفنا والسباع من حول المدينة، ولو أن الكلاب جرت بأرجل أمهات المؤمنين، لأجهزن جيش أسامة، وآمر الحرس يكونون حول المدينة.

“Sungguh demi Allah, aku tidak akan membatalkan keputusan yang telah diputuskan oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم, walaupun burung menyambar kita, binatang buas mengepung kota Madinah, dan walaupun anjing-anjing telah menggigiti kaki-kaki Ummahat Al Muslimin (istri-istri Nabi صلى الله عليه و سلم), aku tetap akan meneruskan pengiriman pasukan dibawah kepemimpinan Usamah, dan aku akan perintahkan sebagian pasukan untuk berjaga-jaga di sekitar kota Madinah. (Al Bidayah wa An Nihayah, oleh Ibnu Katsir 6/308)

Imam Asy-Syatibi رَحِمَهُ الله تعالى dalam kitabnya, Al-I’tisham, memberikan definisi bid’ah, sebagai berikut,

طريقة فيالدين مخترعة تضاهي الشرعية يقصد بالسلوك عليها المبالغة في التعبد لله

“Jalan dalam meniti kehidupan beragama, yang jalan itu merupakan sesuatu yang dibuat-buat dan menyerupai syariat, dan dia dilaksanakan dengan tujuan memperbanyak ibadah kepada Allah.”

Ada yang bilang kalau ada bid'ah hasanah berdasarkan perkataan Umar bin khattab radhiyallahu ‘anhu maka makna perkataan beliau adalah bid'ah secara bahasa bukan secara syariat.

Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata,

كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ ، وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً

“Setiap bid’ah adalah sesat, walaupun manusia menganggapnya baik.” (Lihat Al Ibanah Al Kubro li Ibni Baththoh, 1/219, Asy Syamilah)

Wallahu'alam

Silakan dibantu share
Semoga bermanfaat

Barakallahu fikum