Raudhatul 'Uqala: Memperbaiki Hati & Akal dengan Takwa #1 l Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.

  • Rodja TV
  • 01:02:30
  • 2019-10-10
  • 2020-7-18
Rodja TV Rodja TV Videos
177Views
  • Facebook
  • Whatsapp
  • Twitter
  • Share

Memperbaiki Hati & Akal dengan Taqwa kepada Allah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. dalam pembahasan Kitab Raudhatul Uqala wa Nuzhatul Fudhala (tamannya orang-orang yang berakal dan tamasyanya orang-orang yang mempunyai keutamaan) karya Abu Hatim Muhammad ibnu Hibban al Busty rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 25 Dzul Qa’idah 1439 H / 29 Agustus 2018 M.

KAJIAN TENTANG MEMPERBAIKI HATI – KITAB RAUDHATUL UQALA WA NUZHATUL FUDHALA
Kewajiban atas orang yang berakal yang kuat, hendaklah ia mengetahui bahwa akal memiliki cabang-cabang berupa perkara yang diperintahkan dan perkara yang dilarang. Harus diketahui dan menggunakannya pada waktu-waktunya. Karena orang yang berakal berbeda dengan orang umum yang tidak berfikir dan hanya sebatas menggunakan syahwat dan hawa nafsunya. Orang berakal harus mengetahui dan selalu berfikir tentang kemaslahatan dan perkara-perkara yang tentu memperbaiki hidup. Berikut ini adalah cabang-cabang akal.

1. SENANTIASA BERTAKWA KEPADA ALLAH DAN MEMPERBAIKI HATI

Terkadang ada orang yang ketika dihadapan manusia terlihat bertakwa, tapi ternyata hatinya terkandung padanya banyak penyakit. Penyakit berupa keangkuhan, kesombongan, ujub, riya, ataupun yang lainnya. Sesuatu yang terkandung di dalam hati ini tidak terlihat oleh manusia. Allah yang maha melihat. Dan sesuatu yang tidak terlihat ini sangat berbahaya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengabarkan bahwa ada orang yang selama enam puluh tahun beramal shalih sebatas yang tampak kepada manusia dan ternyata dia termasuk penduduk api neraka. Ini memberikan kepada kita faidah bahwa orang tersebut selama beramal, ada sesuatu dihatinya. Akhirnya yang terjadi dia termasuk penduduk neraka.

Inilah sifat akal yang pertama dan yang paling utama. Yaitu senantiasa bertakwa kepada Allah di mana saja kita berada dan memperbaiki hati kita. Perhatian seorang mukmin kepada hatinya melebihi perhatian dari pada badannya. Jangan sampai kita sangat memperhatikan badan, rajin ke salon, membeli pakaian yang bagus, tampil terlihat cantik secara lahiriyah, tapi kurang memperhatikan kebaikan hatinya. Padahal yang Allah lihat dari seorang hamba bukanlah rupa dan lahiriyahnya saja. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
”Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian”. (HR. Muslim)

Maka seorang mukmin, perhatian dalam memperbaiki hati jauh lebih kuat. Ia senantiasa intropeksi diri.

selamat menyimak semoga bermanfaat.

Antum dapat mendownload rekaman Audio melalui: https://www.radiorodja.com/44693-memperbaiki-hati/