Kewajiban Hamba Merealisasikan Tauhid - Ustadz Abu Yahya Badru Salam, Lc.

Rodja TV Rodja TV Videos
135Views
  • Facebook
  • Whatsapp
  • Twitter
  • Share

Khutbah Jumat Singkat Tentang Realisasi Tauhid Dalam Kehidupan ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 7 Safar 1442 H / 25 September 2020 M.

Tidak ada yang lebih mulia daripada Tauhidullah ‘Azza wa Jalla, tidak ada ilmu yang paling penting kecuali mentauhidkan Allah dan berilmu tentang hak Allah Jalla wa ‘Ala, tidak ada sesuatu yang lebih penting untuk kita pikirkan kecuali yaitu untuk mentauhidkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka kewajiban seorang hamba untuk berusaha merealisasikan tauhid sesempurna mungkin dalam kehidupannya. Karena dengan tauhid lah kita bisa masuk ke dalam surga. Tanpa tauhid, mustahil kita masuk ke dalam surga. Karena sesungguhnya Allah menjamin surga itu hanya orang-orang yang meninggal dalam keadaan mengucapkan Laa Ilaaha Illallah, Allah memberikan surga bagi mereka yang wafat diatas Laa Ilaaha Illallah. Rasulullah bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang meninggal dunia dalam keadaan dia berilmu tentang apa yang diinginkan oleh kalimat Laa Ilaaha Illallah, maka ia pasti masuk ke dalam surga.” (HR. Muslim)

Lihat juga: Syarat-Syarat Laa Ilaaha Illallah

Bahkan Allah akan haramkan atas api neraka orang-orang yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah karena mengharapkan wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan orang yang tauhidnya sempurna, ia masuk surga tanpa hisab dan adzab. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Diperlihatkan kepadaku umat-umat pada hari kiamat, maka aku melihat ada seorang Nabi diikuti suatu kaum, ada lagi Nabi yang diikuti oleh satu atau dua orang saja, ada lagi Nabi yang tidak ada pengikutnya sama sekali.”

Karena memang, ya Akhi, dakwah bukan untuk mencari pengikut, akan tetapi dakwah itu adalah untuk menyampaikan risalah, yang memberikah hidayah hanyalah Allah Jalla wa ‘Ala.