Agar Anak Jatuh Hati Pada Kita Bagian 1 - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Yufid.TV Yufid.TV Videos
145Views
  • Facebook
  • Whatsapp
  • Twitter
  • Share

Agar Anak Jatuh Hati Pada Kita Bagian 1 - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Bagaimana menjadikan anak agar cinta kepadamu, penulis membedakan kecintaan anak kepada orang tua dan orang tua kepada anak.

Cinta orang tua kepada anak adalah naluri. Kebanyakan orang tua tetap mencintai anaknya ketika anak-anaknya ada yang durhaka karena itu adalah fitrah / naluri orang tua. Tapi cinta anak kepada orang tua tidak selalu naluri.

Cinta anak adalah respon atas bagaimana orang tua berinteraksi pada anak. Bergantung dari apa yang dilakukan orang tua pada anaknya.


Apa hubungannya dengan kecintaan anak kepada orang tua berhubungan dengan kecintaan anak kepada al quran. Korelasinya, orang tua perlu menamkan kecintaan anak kepada orang tua agar anak mencintai apa yang dicintai oleh orang tua. Agar anak mengetahui bahwa orang tuanya mencintai Al quran dan anak juga ikut mencintai al quran.

1. Doakan kebaikan untuk anak

Karena hati manusia ada ditangan Allah maka perlu doa. Karena cinta tempatnya ada di hati. Maka orang tua harus berdoa pada pemilik hati yaitu Allah. Doa kita akan segera dikabulkan Allah ketika kita memiliki hubungan spesial dengan Allah. Sehingga Allah berkenan menjalin hubungan hati antar orang tua dan anak.

Al anfal 24

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya-lah kamu akan dikumpulkan.

2. Sikapi anak sesuai dengan fasenya.

Praktekan kaidah berinterasi dengan orang sesuai dengan kadar akalnya. Insya Allah akan mudah masuk ke hati anak-anak.

3. Sikapi anak sesuai kemampuannya.

Walaupun dari satu orang tua yang sama, anak-anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Bisa jadi juga anak mendapat gen dari kakek dan nenek dari pihak ayah ataupun ibu.

Bersikaplah sesuai dengan perbedaan individu antar anak.


4. Ragamkan kemasan nasehat.

Ragamkan cara dan gaya dalam memberikan nasehat, agar anak tidak bosan dan jenuh dengan pendidikan orang tua.

Ini menuntut orang tua dan pendidik untuk terus belajar dan membaca agar kemampuan dan pengetahuannya tetap terjaga.


5. Hukuman bukan dengan pelecehan

Ketika harus menghukum anak, makan hukuman dengan cara menunda balasan kebaikan atau bahkan tidak memberi lebih baik daripada pelecehan. Contoh pelecehan adalah mempermalukan anak didepan publik.

Jangan melakukan hukuman yang membuat harga diri anak hilang. Akhirnya anak akan terus melakukan kesalahan yang sama atau semakin parah.

Jaga kehormatan anak dalam memberikan hukuman.

Jika anak merasa dihargai oleh orang tua maka anak akan menghargai orang tuanya.