Fiqih Doa Dan Dzikir: Doa Dan Dzikir Sebelum Tidur Bagian 12 - Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA

Yufid.TV Yufid.TV Videos
120Views
  • Facebook
  • Whatsapp
  • Twitter
  • Share

Serial Fiqih Doa dan Dzikir No: 193

DZIKIR DAN DOA SEBELUM TIDUR Bagian-12

Pada beberapa pertemuan lalu, kita telah mengkaji berbagai bacaan yang diajarkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum tidur. Berikut kelanjutannya:

BACAAN KEDUABELAS:

Membaca doa berikut ini sekali:

«‌اللَّهُمَّ ‌رَبَّ ‌السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الْأَرْضِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ، اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ، وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ»

“Allôhumma Rabbas samâwâti wa Rabbal ardh, wa Rabbal ‘arsyil azhîm. Rabbanâ wa Rabba kulli syai’. Fâliqol habbi wan nawâ, wa Munzilat Taurâti wal Injîli wal Furqôn. A’ûdzubika min syarri kulli syai’in Anta âkhidzun binâshiyatih. Allôhumma Antal Awwalu falaisa qablaka syai’, wa Antal Âkhiru falaisa ba’daka syai’, wa Antazh Zhôhiru falaisa fauqoka syai’, wa Antal Bâthinu falaisa dûnaka syai’; iqdhi ‘annad dain, wa aghninâ minal faqr”.

Dalil Landasan

Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu menuturkan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا إِذَا أَرَادَ أَحَدُنَا أَنْ يَنَامَ أَنْ يَضْطَجِعَ عَلَى شِقِّهِ الْأَيْمَنِ. ثُمَّ يَقُولُ: ‌اللَّهُمَّ ‌رَبَّ ‌السَّمَاوَاتِ وَرَبَّ الْأَرْضِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ وَالْفُرْقَانِ؛ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ؛ اقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ، وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami bila akan tidur agar menghadap ke sebelah kanan, lalu membaca doa: “Ya Allah, Rabb yang menguasai langit dan menguasai bumi. Rabb yang menguasai ‘Arsy yang agung. Rabb kami dan Rabb segala sesuatu. Rabb yang membelah benih tetumbuhan dan biji buah. Rabb yang menurunkan kitab Taurat, Injil dan al-Qur’an. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan segala sesuatu yang Engkau kuasai. Ya Allah, Engkau-lah Yang Maha Pertama, tidak ada sesuatu pun sebelum-Mu. Engkaulah Yang Maha Akhir, tidak ada sesuatu pun setelah-Mu. Engkau-lah Yang Maha Tinggi, tidak ada sesuatu pun di atas-Mu. Engkau-lah Yang Maha Dekat, tidak ada sesuatu pun yang lebih dekat dibandingkan-Mu. Lunaskanlah hutang kami dan berilah kami kecukupan, hingga terlepas dari kefakiran”. (HR. Muslim no. 2713).

Renungan Kandungan

Doa di atas memang cukup panjang. Namun mengajarkan kepada kita salah satu etika penting dalam doa. Yakni bertawasul kepada Allah sebelum memanjatkan permohonan kepada-Nya. Ada dua permintaan yang kita tujukan kepada Allah di dalam doa ini.

Pertama: Permohonan agar kita dilindungi dari kejahatan seluruh makhluk Allah. Sebelum mengajukan permohonan ini, kita bertawasul dengan mengakui kekuasaan mutlak Allah atas alam semesta. Langit, bumi, arsy dan seluruh makhluk-Nya. Juga kekuasaan Allah untuk menumbuhkan tanaman dan pepohonan. Serta karunia-Nya berupa diturunkannya kitab-kitab suci.

Kedua: Permohonan agar hutang kita dilunasi Allah dan kita dikaruniai kecukupan. Sebelum memanjatkan permintaan ini, kita bertawassul dengan menyebutkan beberapa asmaul husna. Al-Awwal (Maha Pertama), al-Âkhir (Maha Akhir), azh-Zhôhir (Maha Tinggi) dan al-Bâthin (Maha Dekat). Nama-nama ini menunjukkan betapa mutlaknya kekuasaan Allah yang meliputi segala zaman dan semua tempat.

Pesantren “Tunas Ilmu” Kedungwuluh Purbalingga, 7 Rabi’ul Awwal 1444 / 3 Oktober 2022